ARTICLE AD BOX
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menerbitkan Peraturan OJK (POJK) Nomor 18 Tahun 2024 tentang Penyedia Likuiditas.
Plt. Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK, M. Ismail Riyadi, mengatakan bahwa, penerbitan POJK Penyedia Likuiditas tersebut sebagai upaya meningkatkan pendalaman pasar keuangan dan meningkatkan likuiditas efek yang diperdagangkan melalui penyelenggara pasar.
“POJK ini berlaku sebagai landasan hukum atas kegiatan penyedia likuiditas dalam melakukan tindakan mencakup penjualan dan pembelian efek oleh perusahaan efek atau pihak lain secara terus menerus untuk menjaga likuiditas perdagangan efek pada penyelenggara pasar,” ucap Ismail dalam keterangan resmi dikutip, 17 Desember 2024.
Ia juga menjelaskan bahwa, POJK ini, nantinya akan mengatur keberaaan Penyedia Likuiditas atau Liquidity Provider sebagai pihak yang telah mendapat persetujuan dari Penyelenggara Pasar untuk dapat memperdagangkan Efek.
Baca juga: OJK Catat Laba Fintech Lending Tembus Rp1,9 Triliun per Oktober 2024 Baca juga: OJK Optimistis IHSG akan Terus Menguat hingga Akhir Tahun, Tembus Level SeginiKemudian, memiliki kewajiban untuk melakukan kuotasi atas efek tertentu yang telah ditetapkan oleh penyelenggara pasar guna mendukung terciptanya likuiditas perdagangan efek tersebut.
Dalam POJK ini diatur bahwa pihak yang dapat menyelenggarakan kegiatan sebagai Liquidity Provider meliputi Perantara Pedagang Efek, dan Pihak lain yang disetujui oleh OJK.
Adapun substansi pengaturan yang diatur dalam POJK tentang Penyedia Likuiditas tersebut antara lain:
- Persyaratan dan Larangan bagi Liquidity Provider.
- Transaksi Short Selling oleh Liquidity Provider.
- Pengaturan dan Pengawasan Liquidity Provider oleh Penyelenggara Pasar.
Diketahui, POJK tentang Penyedia Likuiditas tersebut mulai berlaku enam bulan sejak tanggal diundangkan sejak 8 November 2024. Sehingga, pada saat POJK ini mulai berlaku maka:
- Ketentuan yang mengatur mengenai Liquidity Provider sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf h dan Pasal 12 ayat (2) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32 /POJK.04/2020 tentang Kontrak Derivatif Efek
- Ketentuan yang mengatur mengenai Liquidity Provider sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (2) dan Pasal 39 huruf e Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 8 /POJK.04/2021 tentang Waran Terstruktur, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. (*)
Editor: Galih Pratama
The post OJK Terbitkan Aturan Penyedia Likuiditas Efek, Begini Isinya appeared first on Infobanknews.