ARTICLE AD BOX
Jakarta – Pada pekan terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah sebesar 81 poin atau turun 1,13 persen ke level 7.114 pada akhir perdagangan, Jumat, 29 November 2024.
Penurunan ini dipengaruhi oleh arus keluar dana asing (outflow) yang mencapai Rp3,9 triliun di seluruh pasar, mencerminkan tekanan jual dari investor asing.
Sementara itu, jika berbicara tentang potensi market pada pekan 2 hingga 6 Desember 2024, Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Imam Gunadi, menyebutkan sejumlah sentimen dari global dan domestik yang wajib diperhatikan para trader ataupun investor.
Baca juga: Pernyataan Trump Bikin Was-Was Pasar Keuangan, Rupiah Berpotensi Terus MelemahSentimen Global
Dari global pada pekan ini, China akan merilis data Caixin Manufacturing PMI untuk November 2024, yang diperkirakan akan menunjukkan angka 50,5, sedikit lebih tinggi dari angka bulan Oktober yang tercatat 50,3.
Selain China, Amerika Serikat (AS) juga akan merilis data PMI, yaitu ISM Manufacturing PMI untuk November 2024, dengan konsensus pasar memperkirakan angka 47,5, sedikit lebih baik dibandingkan dengan hasil bulan Oktober yang tercatat 46,5.
“Saya rasa, point of view-nya lumayan berbeda dengan China yang mengharapkan PMI tetap atau jauh lebih ekspansif, untuk AS pasar akan lebih berharap bahwa ekonomi AS tetap melambat sehingga potensi atau probabilitas pemangkasan suku bunga semakin besar,” ucap Imam dalam risetnya di Jakarta, Senin, 2 Desember 2024.
Baca juga: Sambut Desember, IHSG Dibuka Semringah ke Level 7.137Selain PMI, AS juga akan merilis data Tingkat Pengangguran untuk November 2024, yang diperkirakan tetap berada di 4,1 persen, sama seperti data sebelumnya, pasar juga akan tetap berharap tingkat pengangguran AS tetap di level 4,1 persen atau lebih tinggi, hal ini dapat meningkatkan probabilitas pemangkasan suku bunga oleh The Fed.
Sentimen lain yang wajib diperhatikan yakni pertemuan OPEC+, di mana pada 5 Desember 2024 OPEC+ akan menggelar pertemuan penting yang telah dijadwalkan ulang setelah sebelumnya tertunda. Pertemuan ini akan membahas keputusan terkait kebijakan produksi global minyak.
Salah satu topik utama yang akan dibahas adalah apakah OPEC+ akan melanjutkan kebijakan pemulihan pasokan yang telah dibatasi ataukah memperpanjang pemotongan produksi mereka hingga tahun 2025 guna menghindari kelebihan pasokan di pasar global.
Baca juga: Luncurkan Blueprint Pendalaman Pasar Keuangan 2025-2030, Ini Target BISentimen Domestik
Lalu dari sisi sentimen domestik, Imam mengimbau para trader memantau data inflasi untuk November 2024 yang diperkirakan akan turun ke level 1,5 persen yoy dari periode sebelumnya di 1,72 persen yoy.
Meski masih dalam target BI di 2,5 persen ±1 persen, namun angka tersebut sudah menyentuh batas bawah dari target BI dan mengindikasikan bahwa daya beli konsumen mengalami penurunan. Pasar akan lebih berharap data inflasi lebih tinggi dari konsensus atau periode sebelumnya yang mana hal ini menggambarkan daya beli yang membaik.
Adapun sentimen terakhir dari domestik jelang akhir tahun, aktivitas ekonomi cenderung meningkat seiring dengan perayaan Natal dan Tahun Baru
Di mana, sektor-sektor seperti ritel, pariwisata, dan perhotelan mendapat manfaat besar dari lonjakan belanja konsumen dan perjalanan liburan.
Peningkatan permintaan barang-barang konsumsi, seperti pakaian, elektronik, dan makanan, juga akan mendorong sektor manufaktur hingga sektor distribusi. (*)
Editor: Yulian Saputra
The post Investor Simak! Sejumlah Sentimen Ini Bakal Pengaruhi Gerak IHSG appeared first on Infobanknews.