ARTICLE AD BOX
Jakarta – BPJS Ketenagakerjaan terus berupaya memperluas cakupan (coverage) kepesertaan jaminan sosial bagi seluruh pekerja di Indonesia.
Langkah tersebut sebagai respons tantangan global yang kian kompleks di era digital, sekaligus peluang untuk memperkuat sistem jaminan sosial di Indonesia.
Direktur Human Capital dan Umum BPJS Ketenagakerjaan, Abdur Rahman Irsyadi mengatakan, BPJS Ketenagakerjaan sebagai lembaga penyelenggara jaminan sosial ketenagakerjaan menyadari pentingnya mencapai universal coverage, yang berarti memberikan akses jaminan sosial kepada seluruh pekerja di Indonesia.
Ia mengatakan, berbagai strategi diracik dalam mencapai universal coverage. Salah satunya, meluncurkan buku bertajuk “Tantangan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di Indonesia”.
Baca juga : BPJS Ketenagakerjaan Optimis Capai Target 57 Juta Peserta Aktif di 2025, Ini Strateginya“Peluncuran buku ini merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan untuk meningkatkan literasi dan kesadaran masyarakat terhadap program jaminan sosial ketenagakerjaan,” katanya, dikutip Jumat, 13 Desember 2024.
Menurutnya, dalam buku tersebut disebutkan adanya tantangan seperti digital ekonomi, di mana banyak pekerja formal beralih ke informal, sering dijumpai kepesertaan yang tidak rutin membayar iuran.
“Selain itu kami juga mengharapkan universal coverage dapat terwujud sehingga perlu memperluas ekosistem di seluruh lapisan masyarakat,” bebernya.
Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN), Nunung Nuryartono menuturkan, BPJS Ketenagakerjaan ke depannya harus bisa menjawab tantangan aspek coverage untuk menjangkau pekerja informal, dan pekerja rentan sesuai dengan amanat konstitusi.
Selain itu, bagaimana BPJS Ketenagakerjaan bisa secara adaptif melakukan proses perkembangan dari sisi teknologi, inovasi yang bisa menjangkau seluruh pekerja di Indonesia.
Baca juga : Tips Mencairkan BPJS Ketenagakerjaan Lewat Aplikasi atau Browser, Anti Ribet!“Peserta juga harus merasakan manfaat dari program BPJS Ketenagakerjaan, tidak hanya untuk peserta tetapi juga untuk keluarganya,” ungkap Nunung.
Diketahui, tujuan penulisan dan penerbitan buku ini adalah untuk memperkuat wacana jaminan sosial sebagai isu publik yang sangat penting dalam pembangunan Indonesia saat ini dan ke depan.
Dengan adanya buku ini diharapkan semakin banyak masyarakat Indonesia yang memahami dan turut berkontribusi dalam kemajuan jaminan sosial ketenagakerjaan.
Karya 30 Karyawan BPJS Ketenagakerjaan
Buku Tantangan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di Indonesia merupakan karya 30 karyawan BPJS Ketenagakerjaan yang telah menerima beasiswa Pendidikan Double Degree di Universitas Gadjah Mada dan Master of Social Policy di Universitas of Melbourne berkolaborasi dengan beberapa dosen Fisipol UGM.
Melalui buku ini masyarakat diharapkan dapat lebih memahami pentingnya jaminan sosial untuk pekerja, sehingga pekerja dapat terlindungi dari risiko pada saat menuju ke tempat kerja, saat bekerja, sampai kembali ke rumah untuk melindungi pekerja dari risiko kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, kehilangan pekerjaan, risiko saat memasuki hari tua hingga risiko kematian.
“Saya berharap buku ini dapat memberikan manfaat yang luas bagi pembaca, dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan sistem jaminan sosial di Indonesia serta memberikan kontribusi nyata dalam mencapai kesejahteraan bagi seluruh pekerja, sehingga pekerja dapat Kerja Keras Bebas Cemas,” tutup Abdur Rahman Irsyadi. (*)
Editor: Yulian Saputra
The post BPJS Ketenagakerjaan Rilis Buku Tantangan untuk Perkuat Literasi Jaminan Sosial appeared first on Infobanknews.