ARTICLE AD BOX
Bangkok – Indonesia dianggap sebagai pasar yang menarik bagi banyak investor, khususnya di kawasan Asia Tenggara. Negara ini memiliki jumlah penduduk yang besar serta pertumbuhan ekonomi yang stabil, menjadikannya sebagai pasar yang menguntungkan.
Kondisi ini menciptakan peluang bisnis di sektor perbankan Tanah Air. Salah satunya adalah ekspansi yang dilakukan oleh bank-bank besar dari Thailand, yang mengambil langkah strategis melalui akuisisi bank-bank lokal.
Salah satu contoh utama adalah Bangkok Bank, yang telah berdiri sejak 1944 dan resmi mengakuisisi PT Permata Bank Tbk (BNLI) pada 2020.
Bank asal Thailand ini membeli 89,12 persen saham PermataBank dari Standard Chartered Bank dan Astra International. Pada tahun yang sama, kantor cabang Bangkok Bank di Jakarta juga digabungkan ke dalam PermataBank.
Baca juga: Pengalaman Naik LRT-Beli Milk Bun di Thailand Bayar Pakai QR, Praktis dan EfisienPresiden Bangkok Bank, Chartsiri Sophonpanich, menjelaskan bahwa proses akuisisi ini tidak berlangsung instan, mengingat Bangkok Bank telah membuka cabang pertamanya di Indonesia sejak 1968.
“Kami telah mengamati Bank Permata dalam waktu cukup lama. Kami memandang Permata Bank sebagai bank yang beroperasi dengan baik,” ujarnya, dalam wawancara dengan Infobanknews di Bangkok, Thailand, Kamis, 21 November 2024.
Menurutnya, dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat dan stabil serta sistem perbankan dan regulasi yang baik, Bangkok Bank melihat peluang besar dalam mengakuisisi Permata Bank.
“Ketika kita mempunyai kesempatan untuk mengakuisisi Permata Bank, itu adalah keputusan yang sangat penting bagi Bangkok Bank,” tuturnya.
“Ini adalah transaksi yang sangat besar. Kami juga beruntung memiliki Meliza Musa Rusli sebagai Presiden Direktur Permata Bank, yang memimpin dengan sangat baik,” sambungnya.
Baca juga : Perluas Bancassurance Syariah, Astra Life Gandeng UUS Permata BankBangkok Bank percaya bahwa dengan jaringan cabang yang luas dan kapabilitas yang dimiliki oleh Permata Bank, hal ini akan meningkatkan kemampuan mereka dalam memberikan layanan kepada nasabah, baik di Indonesia maupun nasabah internasional yang berinvestasi di Indonesia.
“Kami percaya pada Indonesia, dengan kepemimpinan pemerintah yang sangat kuat, dan potensi pertumbuhan jangka panjang,” tegasnya.
Dongkrak Pangsa Pasar Perbankan RI
Selain Bangkok Bank, Kasikorn Bank (KBank), bank terbesar kedua di Thailand, juga turut melakukan akuisisi dengan membeli 84,55 persen saham Bank Maspion pada 2023.
Menariknya, akuisisi oleh Bangkok Bank dan KBank turut mendongkrak pangsa pasar (market share) aset kepemilikan investor Thailand di sektor perbankan Indonesia.
Sebagai gambaran, berdasarkan data dari Biro Riset Infobank (BIRI), pada 2017, pangsa aset bank yang dimiliki oleh investor Thailand terhadap total aset perbankan Indonesia hanya 0,39 persen.
Baca juga : Ramai Fenomena Makan Tabungan, Permata Bank Santai Transaksi Nasabahnya AmanNamun, angka tersebut mulai meningkat pada 2020, dengan pangsa aset bank-bank Thailand melampaui 2 persen.
Pada Juni 2024, dengan kontribusi aset PermataBank sebesar Rp258,35 triliun dan Bank Maspion sebesar Rp21,37 triliun, pangsa aset bank-bank milik investor Thailand tercatat mencapai 2,32 persen dari total aset perbankan nasional (bank umum) yang berjumlah Rp12.048,21 triliun. (*)
Editor: Yulian Saputra
The post Bos Bangkok Bank Ungkap Alasan di Balik Akuisisi Permata Bank appeared first on Infobanknews.