ARTICLE AD BOX
Jakarta – Perbaikan kinerja Bank Banten terus berlanjut. Sampai dengan September 2024 (triwulan III), bank ini tetap mampu meraih pencapaian positif.
Dikutip dari laporan publikasi Bank Banten per September 2024 yang dirilis Jumat, 1 November 2024, bank yang dipimpin Muhammad Busthami sebagai direktur utama ini membukukan laba bersih Rp7,47 miliar.
Pencapaian ini merupakan peningkatan luar biasa, tumbuh 151,41 persen dibandingkan tahun sebelumnya (yoy) yang rugi Rp14,52 miliar. Kinerja laba yang positif ini didukung oleh peningkatan pendapatan bunga serta penurunan signifikan pada beban operasional lainnya.
Sebagai catatan, Bank Banten konsisten mencetak laba positif sejak November 2023 hingga saat ini, setelah sebelumnya mengalami rugi berkepanjangan.
Baca juga: Tumbuh 11,67 Persen, Laba Bank Kalsel Tembus Rp236,06 Miliar per September 2024Pada pos pendapatan bunga, Bank Banten berhasil mencatatkan pertumbuhan 4,01 persen di September 2024 menjadi Rp351,03 miliar. Pendapatan bunga bersumber dari penyaluran kredit yang tercatat Rp3,65 triliun di posisi September 2024. Meski demikian, beban bunga juga meningkat sebesar 18,92 persen menjadi Rp222,55 miliar.
Kenaikan beban bunga memengaruhi pendapatan bunga bersih Bank Banten yang mengalami penurunan 14,56 persen menjadi Rp128,49 miliar. Kendati demikian, efisiensi operasional yang dilakukan bank ini telah membantu menekan beban operasional lainnya, sehingga turun signifikan hingga 44,74 persen menjadi Rp93,66 miliar. Efisiensi ini berkontribusi besar pada keberhasilan Bank Banten dalam mencatatkan laba bersih yang positif.
Peningkatan kinerja laba Bank Banten juga diiringi dengan perbaikan rasio return on assets (ROA) dan return on equity (ROE), yang masing-masing meningkat dari -0,36 persen menjadi 0,14 persen dan dari -1,56 persen menjadi 0,80 persen.
Peningkatan tersebut mengindikasikan adanya penguatan efektivitas dalam memanfaatkan aset dan ekuitas untuk menghasilkan laba, menunjukkan bahwa strategi perbaikan operasional Bank Banten berjalan dengan baik.
Dari sisi struktur permodalan, Bank Banten mempertahankan kondisi yang sehat dengan rasio kecukupan modal (CAR) yang mengalami peningkatan dari 42,67 persen menjadi 43,38 persen, jauh di atas ketentuan regulator, yang menandakan ketahanan finansial bank dalam menghadapi risiko.
Total aset juga mengalami peningkatan sebesar 11,49 persen menjadi Rp7,66 triliun, serta dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh 12,91 persen menjadi Rp5,15 triliun. Komponen deposito menjadi pendorong utama pertumbuhan DPK Bank Banten dengan kenaikan 24,66 persen menjadi Rp3,21 triliun.
Baca juga: Bank Papua Hasilkan Laba Rp478,34 Miliar di September 2024, Tumbuh 13,90 PersenNamun, tantangan tetap ada pada rasio kredit bermasalah (NPL Gross) yang sedikit meningkat dari 9,37 persen menjadi 9,86 persen, meski NPL Net masih terjaga di tingkat aman sebesar 1,83 persen. Rasio NPL yang lebih tinggi dibandingkan tahun lalu menjadi perhatian penting bagi bank ini dalam menjaga kualitas portofolio kredit, meskipun loan to deposit ratio (LDR) yang menurun dari 80,75 persen menjadi 70,76 persen memberikan ruang yang lebih besar bagi Bank Banten untuk menjaga likuiditasnya.
Dengan perbaikan rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) yang kini mencapai 95,09 persen dibandingkan 104,75 persen tahun lalu, Bank Banten menunjukkan efisiensi yang semakin baik dalam menjalankan operasionalnya. Perbaikan ini bisa menjadi dasar yang kuat bagi Bank Banten untuk terus tumbuh dan meningkatkan profitabilitas ke depannya. (*) Ari Nugroho
The post On The Track, Bank Banten Cetak Laba Rp7,47 Miliar di Triwulan III 2024 appeared first on Infobanknews.