ARTICLE AD BOX
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut, terdapat sembilan komoditas penyumbang inflasi 0,08 persen pada oktober 2024.
“Terdapat sembilan komoditas yang memberikan andil inflasi dominan mulai emas dan perhiasan,” kata Plt. Kepala Badan Pusat Statistik Amalia A. Widyasanti dalam konferensi pers BPS, Jumat, 1 November 2024.
Ia merinci, kesembilan komoditas tersebut antara lain emas perhiasan yang memberikan andil inflasi sebesar 0,06 persen, daging ayam ras 0,04 persen, dan bawang merah 0,03 persen.
Baca juga : Tren Deflasi Berakhir, Indonesia Inflasi 0,08 Persen di Oktober 2024Lalu komoditas tomat 0,02 persen, nasi dengan lauk 0,02 persen, kopi bubuk 0,01 persen, minyak goreng 0,01 persen, Sigaret Kretek Mesin (SKM) 0,01 persen, dan telur ayam ras 0,01 persen.
Lebih lanjut, usai mengalami deflasi sejak April 2024, kelompok makanan, minuman, dan tembakau kembali mengalami inflasi pada Oktober 2024 dengan andil inflasi sebesar 0,03 persen.
“Hal yang sama ditunjukkan dari pola inflasi beberapa komoditas kelompok ini,” jelasnya.
Baca juga : Dukung Program 3 Juta Rumah Prabowo, CIMB Niaga Sesuaikan KapasitasAmalia menjelaskan penyebab emas dan perhiasan menjadi komoditas utama pendorong inflasi Oktober 2024. Ini karena harga emas di pasar internasional terus menunjukkan tren kenaikan.
Fenomena ini, kata dia, juga tergambar pada harga emas perhiasan di dalam negeri. Komoditas emas perhiasan, sebagai salah satu komoditas kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, menjadi komoditas utama penyumbang inflasi Oktober 2024 dengan andil inflasi 0,06 persen.
“Secara historis, komoditas emas perhiasan mengalami deflasi lima kali di tahun 2022, serta deflasi tiga kali di tahun 2023. Tetapi, sejak September 2023 komoditas emas perhiasan terus mengalami inflasi hingga Oktober 2024,” pungkasnya. (*)
Editor: Yulian Saputra
The post Emas Perhiasan Sumbang Inflasi Terbesar di Oktober 2024, Ini Penyebabnya appeared first on Infobanknews.